Cerita Menarik Antara Indonesian Idol dan Piala Dunia dari Tim Debutan

By Onix Octarina - April 24, 2018

Selamat, Maria Simorangkir Pemenang Indonesian Idol 2018
Abdul dan Maria Indonesian Idol
Source: di sini
Ajang pencarian bakat Indonesian idol baru saja sampai puncaknya. Kehebohan pada hari Selasa (24/4) ini membawa netizen Indonesia bermunculan di twitter dan instagram. Ahmad Abdul menjadi satu-satunya perwakilan laki-laki yang bisa bertahan hingga 7 besar. Sedangkan Maria Simorangkir awalnya dianggap tak memiliki aura bintang oleh para juri pun menjadi satu-satunya perwakilan perempuan yang masuk grand final.

Dua debutan ini membawa:
Duel Sengit Abdul vs Maria
Dalam malam result tersebut, Maria dan Abdul didapuk untuk melalui dua babak. Pada babak pertama adalah babak solo. Abdul tampil lebih dulu membawakan lagu dari Maroon 5 berjudul Won't Go Home Without You. Penampilan apik Abdul mendapat sambutan hangat dari penonton, dan standing ovation dari kelima juri.
Tak kalah epic, Maria pun mendapat 4 standing ovation dan teriakan riuh penonton berkat lagu dari Destiny's Child berjudul Stand Up For Love. Ari Lasso, Maia Estianty, Judika, Bunga Citra Lestari dan Armand Maulana setuju bahwa malam ini merupakan penampilan terbaik kedua finalis.

Cerita lainnya yang menarik adalah:
Kesempatan emas berkolaborasi dengan musisi senior
Selain solo, kedua finalis juga ditantang untuk membawakan lagu secara duet dengan musisi tanah air. Maria berkesempatan membawakan dua lagu, Tak Pernah Padam dan Gejolak Cinta langsung berduet dengan penyanyi aslinya, Sandhy Sondoro. Abdul yang pernah mendapat kejutan satu panggung dengan The Script, malam tadi berkesempatan untuk bernyanyi bersama master penyanyi galaunya Indonesia, Glenn Fredly. Abdul dan Glenn menyanyikan dua lagu Kasih Putih dan Hikayat Cinta. Lagi-lagi, penampilan Ahmad Abdul ini mendapat 5 standing ovation.

Membahas cerita dua debutan Indonesian Idol, ada juga cerita dari tim debutan Piala Dunia yang tidak kalah heboh dan menarik sepanjang sejarah.
Ada dua tim debutan yang akan tampil di Piala Dunia 2018: Islandia dan Panama. Mereka menjadi bagian dari 32 tim yang akan bersaing dalam perebutan gelar juara.
Hasil gambar untuk Portugal meraih perunggu (1966)
Piala Dunia 1966
Source: di sini

Portugal meraih perunggu (1966)
Sebelum Portugal tampil, performa terbaik tim debutan terlihat pada 1958. Tiga tim debutan, yakni Irlandia Utara, Uni Soviet, dan Wales mampu lolos ke perempat final. Tapi, Portugal mampu melewati torehan hebat itu di Inggris pada 1966.
Dimotori Eusebio dan dilatih Otto Gloria, mereka antara lain mengalahkan Brasil 3-1. Di perempat final mereka melawan Korea Utara dengan skor 5. Namun di babak empat besar mereka takluk 1-2 dari Inggris. Mereka lantas merebut posisi ketiga dengan mengalahkan Uni Soviet. Eusebio saat itu menjadi top scorer dengan 9 gol.

Dinamit Denmark (1986)
Cerita soal lolosnya mereka bukan yang terbaik. Tapi, gaya yang ditunjukkan tim debutan itu, saat tampil di Meksiko pada Piala 1986, tak pernah ada bandingannya.
Mereka bermain indah dan cepat, didukung aksi trio penyerang hebatnya: Preben Elkjaer, Jesper Olsen, dan Michael Laudrup. Gaya mereka kerap dibandingkan dengan gaya total football Belanda di era 70-an.
Mereka menyingkirkan Jerman Barat, Uruguay, dan Skotlandia di babak penyisihan. Mereka mencetak 9 gol dan hanya kebobolan satu gol. Namun gaya menyerang mereka jadi kelemahan di babak 16 besar. Jerman mengalahkan mereka 5-1.

Kroasia Nyaris Merusak Pesta Prancis (1998)
Pada Piala Dunia 1998, di Prancis, ada empat tim debutan. Tapi, yang tampil paling mengejutkan adalah Kroasia. Tim asuhan Miroslav Blazevic menarik perhatian publik dengan gaya dan semangat mereka, juga hasil yang diraihnya.
Mereka menyingkirkan Jamaika dan Jepang. Di babak gugur mereka membetot perhatian. Rumania mereka libas, begitu juga Jerman mereka cukur 3-0.
Di semifinal, mereka bertemu dengan Prancis. Davor Suker sempat membawa mereka unggul, tapi Prancis akhirnya menang setelah Lilian Thuram memborong dua gol. Mereka akhirnya menempati posisi ketiga dengan menekuk Belanda. Suker jadi pencetak gol terbanyak turnamen itu, dengan enam gol.

Senegal Melaju ke Perempat Final (2002)
Pada Piala Dunia di Korea Selatan dan Jepang, sebagai debutan, mereka langsung menggebrak dengan mengalahkan juara bertahan Prancis. Hasil seri dari Denmark dan Uruguay lantas membuat mereka lolos ke babak 16 besar. Mereka terus melaju dengan mengalahkan Swedia. Namun, tim asuhan Bruno Metsu dihentikan Turki di perempat final.



Data pendukung:
https://pialadunia.tempo.co/read/1080832/lintasan-sejarah-piala-dunia-4-kisah-kejutan-dari-tim-debutan
https://hype.idntimes.com/entertainment/aprilia-nurohmah/selamat-maria-medan-pemenang-indonesian-idol-1/full

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar