Perjalanan menjadi Tuan Rumah Piala Dunia

By Onix Octarina - Maret 04, 2018


“Tidak perlu menjadi sama jika ingin diterima, pada akhirnya tuan rumah piala dunia berevolusi ke Asia juga” – Roadtopialadunia
Source: di sini
Sebanyak 32 tim nasional akan terlaga di  Piala Dunia 2018 pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018 di Rusia. Rusia sebagai tuan rumah akan mendapat kesempatan menjalani laga pembukaan Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskwa, 14 Juli 2018. Lawannya adalah tim nasional Arab Saudi, urutan kedua pada Grup A. Tim-tim lain, yang terbagi ke dalam 8 grup, akan bertanding keesokan harinya hingga duel terakhir fase grup pada 28 Juni 2018.
"Babak 16 besar akan berlangsung mulai 30 Juni hingga final di Stadion Luzhniki pada 15 Juli 2018"
Mengingat pertandingan Piala Dunia 2018 sebentar lagi akan diselenggarakan di Rusia, ada cerita perjalanan setiap negara yang terpilih menjadi tuan rumah. Piala Dunia Rusia 2018 merupakan edisi ke 21 kejuaraan sepakbola Piala Dunia. Dari 21 edisi tersebut tujuh belas negara telah menjadi tuan rumah sejak Piala Dunia pertama kali dilangsungkan pada tahun 1930.

Pada awalnya, Piala Dunia diselenggarakan oleh negara-negara yang dipilih melalui kongres FIFA. Pemilihan lokasi ini seringkali kontroversial karena Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kekuatan utama sepak bola, berjarak sangat jauh dan perjalanannya menghabiskan waktu tiga minggu dengan kapal laut.

Cerita Kontroversial menjadi Tuan Rumah World Cup
Perjalanan Piala Dunia terutama keputusan FIFA menyangkut negara-negara yang akan menggelar Piala Dunia selalu menuai kontroversi pada awalnya. Contohnya Piala Dunia perdana di Uruguay. Keputusan FIFA ketika itu yang menyelenggarakan Piala Dunia di benua Amerika Latin memicu protes keras dari negara-negara Eropa dan pada akhirnya hanya ada empat negara Eropa saja yang ikut ambil bagian.
Contoh lain kontroversialnya pemilihan tuan rumah Piala Dunia juga terlihat pada edisi berikutnya tahun 1934 dan 1938 yang berlangsung di Eropa. Padahal awalnya disepakati kalau tuan rumah akan dilakukan bergiliran antara Eropa dan Amerika Latin. Prancis membuat negara-negara Amerika Latin terusik. Dua negara kuat asal Amerika Selatan saat itu, Argentina dan Uruguay langsung memboikot turnamen tersebut.

Setelah absen di dua edisi pada tahun 1942 dan 1946 karena perang dunia II, Piala Dunia edisi ke empat kembali digelar pada tahun 1950. Kali ini FIFA memberikan jatah kepada negara Amerika Latin, Brasil untuk menggelar kejuaraan dunia ini.
Untuk menghindari terjadinya kembali pemboikotan atau kontroversi di masa depan, FIFA memutuskan untuk memulai pola bergantian antara Amerika dan Eropa yang berlanjut hingga Piala Dunia 2002 yang berlangsung di Asia.
Pola baru ini menunjukkan semua bangsa dan negara memiliki kesempatan untuk menuai sejarah menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sistem yang awalnya hanya memberikan jatah kepada dua benua, Amerika dan Eropa kini telah berevolusi.
Pemilihan tuan rumah Piala Dunia saat ini ditentukan lewat pemungutan suara oleh FIFA Council. Pemungutan suara ini berlangsung lama bahkan saking lamanya, keputusan untuk menunjuk suatu negara menjadi tuan rumah dibuat kira-kira tujuh tahun sebelum turnamen tersebut dilangsungkan.

7 tahun lamanya?
Contoh nyatanya adalah pemilihan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 padahal Piala Dunia 2018 saja belum di mulai.
Dari 17 negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah, hanya ada lima negara saja yang menyelenggarakan kejuaraan Piala Dunia ini dua kali yaitu Meksiko, Italia, Prancis, Jerman (Jerman Barat) dan Brasil. Stadion Meksiko Estadio Azteca dan Rio de Janeiro Maracana merupakan dua stadion yang pernah menggelar kejuaraan final sebanyak dua kali. Sedangkan Piala Dunia 2002 merupakan satu-satunya hingga kini Piala Dunia yang berlangsung di dua negara berbeda yakni Jepang dan Korea Selatan.
Source: roadtopialadunia.blogspot.co.id


Data didukung dari sumber:
Jadwal Lengkap Pertandingan Fase Grup Piala Dunia 2018, diakses pada 08 Januari 2018 di Kompas.com

Daftar Tuan Rumah Piala Dunia (1930 – 2022), diakses pada 08 Januari 2018 di Judi Bola 2018.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar